Do what you want to

do,Dream what you want to dream, Go where you want to go, Be what you want to be, because you only have one life and one chance to do all the things you want to do...


Friday, October 22, 2010

SAAT AKU BERKATA BENAR

Saat aku berkata benar,

rupanya kebenaran telah disalah tafsir,

hanya kerana ku berbicara menusuk jiwa,

supaya mereka bangun dari terus berfikir sambil lewa.



Tapi saat aku berkata benar,

sekali lagi mereka suka salah tafsir,

katanya aku hanya menambah sengketa,

katanya aku hanya cuka dalam dada gelora



Salahkah aku berkata benar?

Saat aku berkata benar,

Mereka masih tidak mengerti ayat tersirat sebenar,

Itulah manusia pendeknya akal,panjangnya alasan...

Sesekali terpacul kata benar,

Terpalit pada muka mereka,Alpa pada salah mereka sendiri.



Saat aku berkata benar,

seluruh mata tertumpu,

mereka menatap diam dan mereka terkaku,

umpama tidak sabar menanti bicara ku menusuk kalbu.



Saat aku berkata benar,

sedikit rasa mencalar perasaan pemerhati,

tersentuh dengan realiti,yang sangat menyentap sekali,

membawa amarah,membawa parah,

Mereka berbara api mendendam,

berbaur dalam jiwa,menggelodak minda mereka



Benar, Mereka tergamam dengan kebenaran,

aku cuma berkata benar,

dan saat aku berkata benar,

bukan pintaku supaya mereka mempercayai kata-kataku,

apa yang ku mahu adalah cukuplah sekadar pembaca memahami pengertianku ...



Biarkan mereka, membenam kebenaran, menjunjung kepalsuan,

Yang benar tetap benar, Yang palsu tetap palsu.

Yang benar tetap benar walau dinafikan,

Yang palsu tetap palsu walau ditegakkan, juga masih palsu walau diselindungkan



Benar Dan Palsu,

yang hak hakikat kebenaran,

yang batil hakikat kepalsuan





Benar,yang benar itu biasa mengejutkan suasana yang tadi tenang,

kini makin kuat bergelombang,

ombak menghempas ke pantai,

memecah gigi air yang begitu tenang tadi,

kini begitu keruh dan menghamparkan isi-isi lautan yang kaku



Mengapa segalanya dipersoalkan?

Serongkan jerlingan mata palsu?

Sumbangkan suara si mulut palsu?

namun yang benar tetap benar dan yang palsu tetap palsu,

sesungguhnya memang benar dan palsu jauh bezanya....



Yang penting kita tak terus mengiyakan kepalsuan memartabatkan kebatilan,

Yang patut kita terus menjunjung kebenaran, agar muncul kemanisan ikatan silaturrahim….



Syarid bin Suwaid r.a meriwayatkan,

Maksudnya:Saya menunggang kuda kepada Rasulullah s.a.w. seraya saya melantunkan seratus kata-kata(syair) karya Umayah bin AbisShalt.Setiap kali saya melantunkan sebait kata-kata,Rasulullah meambahkan lagi dengan berkata kepadaku,’Teruskanlah!’Setelah saya melantunkan seratus kata-kata,Rasulullah s.a.w berkata “IA HAMPIR SAHAJA MASUK ISLAM”.

[Riwayat Tirmidzi,Muslim,Ibnu Majah,dan Ahmad]



Disini saya hendak ingatkan kepada anda semua,jika anda MASIH ingin mendengar kata-kata saya yang lebih menusuk jiwa,teruskanlah mengikuti perkembangan semasa pada PAGE ini,sesiapa yang tidak rasa selesa dengan saya,saudara/saudari boleh tinggalkannya…



Selagi mana seseorang itu berdakwah dan berkata benar dalam memperjuangkan kebenaran dan kalimah Allah...Terimalah ia dengan hati yang terbuka dan seadanya... TETAPI sikap segelintir manusia mudah melatah jika sesuatu perkara itu terkena pada dirinya....Jalan yang mudah jika kita hendak terima kita terima, kalau taknak terima senyap sudah...kerana dakwah itu benar....cuma kadangkala pendekatan itu sahaja yang tidak kena dengan jiwa kita(ungkapan yang menusuk jiwa)



Mengapa kadangkala kata-kata yang saya ungkapkan menusuk jiwa anda sehingga menyebabkan ada yang berkata saya terlalu banyak berkata-kata???



Anas bin Malik r.a berkata yang bermaksud:

“Ketika Rasulullah s.a.w memasuki kota Mekah untuk melaksanakan umrah qadha’,Ibnu Rawahah berjalan di depan beliau sambil melantunkan kata-kata:



Singkirkanlah orang-orang kafir dari jalan Rasul hari ini,kami akan menghentam kalian agar beliau bias masuk,hentaman yang dapat melepaskan kepala dari leher,hentaman yang dapat membuat seseorang kekasih melupakan kekasihnya



Setelah itu,Umar berkata ,Wahai Ibnu Rawahah!Engkau melantunkan syair,sementara engkau berada di hadapan Rasulullah s.a.w,dan di tanah suci Mekah?



Rasulullah s.a.w. bersabda,”Biarkanlah dia,wahai Umar!Kerana kata-kata lebih cepat menusuk orang-orang kafir daripada lemparan anak panah” [Riwayat Tirmidzi dan Nasai]



Saya ulang sekali lagi ayat ini, kata-kata lebih cepat menusuk orang-orang kafir daripada lemparan anak panah.



Saya ulang buat kali kedua ayat ini, kata-kata lebih cepat menusuk orang-orang kafir daripada lemparan anak panah.



KATA-KATA LEBIH CEPAT MENUSUK ORANG-ORANG KAFIR DARIPADA LEMPARAN ANAK PANAH.

No comments:

Post a Comment