Do what you want to

do,Dream what you want to dream, Go where you want to go, Be what you want to be, because you only have one life and one chance to do all the things you want to do...


Sunday, December 11, 2011

SOALAN PALING SUSAH



Cuba jawab soalan2 dibawah dan bandingkan.

Soalan 1 :Siapakah Juara Akademi Fantasia musim pertama?

Soalan 2 : Siapakah artis perempuan Hollywood yang menyanyikan lagu "Beautiful Liar"?

Soalan 3 : Siapakah RAJA LAWAK ?

Soalan 4 : Berikan satu judul lagu terbaru Anuar Zain?

Soalan 5 : Siapakah hos untuk rancangan Melodi terbitan TV3?

Soalan 6 : Apakah nama kumpulan RAP yang terdiri dari 3 orang adik beradik yang terkenal di Malaysia ?

Soalan 7: Siapakah yang menyanyikan lagu "Gemilang"?

Soalan 8 : Siapakah nama isteri Beckham?

Soalan 9 : Siapakah nama laki Siti Nurhaliza?

Soalan 10 : Siapakah penyanyi kakak Siti Nurhaliza yang bertanding dalam AF6?

Bagaimana pula dengan soalan di bawah ini....

Berapa banyak pula, saya dan kawan-kawan boleh jawab?

Semakin jauh kita dari landasan yang sepatutnya.. .........
Ya Allah bantulah hambaMu yang lemah ini.

Soal 1: Surah manakah yang jumlah kalimatnya sama dengan seluruh jumlah surah Al-Qur'an?
Jawab: Surah at-Takwir.

Soal 2: Surah manakah yang dikenal dengan sebutan "jantung" Al-Qur'an?
Jawab: Surah Yasin.

Soal 3: Surah manakah yang dikenal dengan silsilah nasab Allah SWT?
Jawab: Surah al-Ikhlash.

Soal 4: Berapakah jumlah surah Al-Qur'an yang memiliki ayat sajdah wajib?
Jawab: Empat surah (as-Sajdah, Fushshilat, an-Najm dan al-'Alaq)

Soal 5: Surah manakah yang dikenal sebagai surah Imam Husain as?
Jawab: Surah al-Fajr.

Soal 6: Surah manakah yang memiliki nama yang sama dengan salah satu nama sungai di Iran
?
Jawab: Surah an-Nur.

Soal 7: Berapa surah yang dimulai dengan ungkapan alhamdulillâh?
Jawab: Lima surah (al-Fatihah, al-An'am, al-Kahfi, Saba ' dan Fathir).

Soal 8: Surah Al-Qur'an manakah yang memiliki sepuluh nama?
Jawab: Surah al-Fatihah.

Soal 9: Siapakah orang pertama yang menulis ilmu Tajwid?
Jawab: Abu 'Ubaid Qasim bin Salam.

Soal 10: Siapakah orang pertama yang telah menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Persia pada masa Rasulullah saw?
Jawab: Salman al-Farisi.

Soal 11: Siapakah orang pertama yang meletakkan titik di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Abul Aswad ad-Du`ali.

Soal 12: Dalam ayat manakah kalimat Allah diulangi sebanyak enam kali?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 283.

Soal 13: Di dalam ayat manakah tata cara berwudhu dijelaskan?
Jawab: Surah al-Maidah ayat 6.

Soal 14: Di dalam surah manakah shalat lima waktu disebutkan?
Jawab: Surah al-Isra' ayat 78.

Soal 15: Di dalam surah manakah masalah wilayah disebutkan?
Jawab: Surah an-Nisa'.

Soal 16: Surah manakah berakhiran dengan huruf ra'?
Jawab: Surah al-Kautsar.

Soal 17: Surah manakah yang berhubungan dengan Imam Ali as?
Jawab: Surah al-'Adiyat.

Soal 18: Dalam kurun waktu berapa tahunkah surah-surah Madaniah diturunkan?
Jawab: Sepuluh tahun.

Soal 19: Siapakah dua figur wanita di dalam Al-Qur'an yang telah banyak mendapatkan sanjungan Ilahi?
Jawab: Siti Maryam dan Siti Asiyah, istri Fir'aun.

Soal 20: Surah Al-Qur'an manakah yang memiliki arti "wanita yang teruji"?
Jawab: Surah al-Mumtahanah.

Soal 22: Siapakah dua orang wanita yang telah dicela oleh Al-Qur'an?
Jawab: Istri Nabi Luth as dan istri Nabi Nuh as.

Soal 23: Siapakah wanita yang telah mendapatkan julukan "ath-Thayibah" (wanita yang berbudi baik) di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Siti Maryam.

Soal 24: Surah apakah yang terakhir diturunkan kepada Rasulullah saw?
Jawab: Surah al-Maidah ayat 3.

Soal 25: Berapa huruf, kalimat dan ayat yang dimiliki oleh ayat terakhir Al-Qur'an?
Jawab: 79 huruf, 20 kalimat dan 6 ayat.

Soal 26: Surah manakah yang terakhir diturunkan di Madinah?
Jawab: Surah al-Maidah.

Soal 27: Surah manakah yang diturunkan terakhir secara keseluruhan?
Jawab: Surah al-Ikhlash

Soal 28: Surah manakah yang terakhir diturunkan di Makkah?
Jawab: Surah ar-Rum.

Soal 29: Di surah manakah terdapat ayat hijab?
Jawab: Surah an-Nur ayat 31.

Soal 30: Ayat alhamdulillâh Robbil-'âlamîn disebutkan dalam berapa surah?
Jawab: Enam Surah (al-Fatihah, ash-Shafaat, al-Mukmin, az-Zumar, Yunus dan al-An'am)

Soal 31: Di dalam surah manakah disebutkan lima macam makanan?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 61.

Soal 32: Di dalam surah apakah Allah membicarakan mengenai diri-Nya?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 186.

Soal 33: Dalam berapa ayat Al-Qur'an Rasulullah saw disebutkan?
Jawab: Dalam 305 ayat.

Soal 34: Di dalam ayat manakah nama kelima nabi 'Ulul Azmi disebutkan?
Jawab: Surah al-Ahzab ayat 7.

Soal 35: Berapakah jumlah surah Al-Qur'an yang memiliki nama para nabi as?
Jawab: 6 surah (Muhammas, Ibrahim, Nuh, Hud, Yunus dan Yusuf).

Soal 36: Di dalam Al-Qur'an berapakah nabi yang disebut sebagai suri teladan yang baik?
Jawab: Dua nabi, yaitu Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad saw.

Soal 37: Surah-surah apakah yang dinisbatkan kepada Rasulullah saw?
Jawab: Surah Thaha, Yasin, al-Muzzammil dan al-Muddatstsir.

Soal 38: Terdapat di dalam surah manakah Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Belqis?
Jawab: Surah Saba '.

Soal 39: Surah apakah yang pertama kali diturunkan?
Jawab: Surah al-'Alaq.

Soal 40: Berapakah ayat dan kalimat yang dimiliki oleh surah Al-Qur'an yang pertama kali diturunkan?
Jawab: 7 ayat dan 29 kalimat.

Soal 41: Surah manakah yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Persia ?
Jawab: Surah al-Fatihah.

Soal 42: Surah apakah yang pertama kali turun di Madinah?
Jawab: Surah al-Muthaffifin.

Soal 43: Terdapat di dalam manakah doa pertama Al-Qur'an?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 126.

Soal 44: Ayat apakah yang dibaca oleh kepala terpenggal Imam Husain as di kota Syam?
Jawab: Surah al-Kahfi ayat 9.

Soal 45: Berapa surahkah di dalam Al-Qur'an yang memiliki ayat sajdah?
Jawab: 4 surah..

Soal 46: Berapakah kalikah nama Rasulullah saw disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: 5 kali; 1 kali Ahmad dan 4 kali Muhammad.

Soal 47: Nama nabi manakah yang lebih sering disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Nabi Musa as.

Soal 48: Kisah Al-Qur'an manakah yang mendapatkan julukan Ahsan al-Qashsash (Kisah Terbaik)?
Jawab: Kisah Nabi Yusuf as.

Soal 49: Terdapat di dalam surah manakah kisah Isra' dan Mi'raj Rasulullah saw?
Jawab: Surah al-Isra'

Soal 50: Siapakah satu-satunya wanita yang disebutkan namanya di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Siti Maryam.

Soal 51: Surah manakah yang kaum wanita disarankan untuk banyak membacanya?
Jawab: Surah an-Nur.

Soal 53: Surah manakah yang turun berkenaan dengan Sayidah Fatimah az-Zahra as?
Jawab: Surah al-Kautsar.

Soal 54: Nama surah manakah yang berarti "kaum wanita"?
Jawab: Surah an-Nisa'.

Soal 55: Berapakah jumlah surah Al-Qur'an yang memiliki nama binatang?
Jawab: 5 surah, yaitu an-Nahl, al-'Ankabut, an-Naml, al-Baqarah dan al-Fil.

Soal 56: Burung apakah yang telah memusnahkan pasukan Abrahah?
Jawab: Burung Ababil.

Soal 57: Binatang apakah yang telah membinasakan Raja Namrud?
Jawab: Nyamuk.

Soal 58: Binatang apakah yang pernah mendapatkan wahyu?
Jawab: Lebah (an-Nahl ayat 68).

Soal 59: Siapakah orang-orang yang telah mengumpulkan Al-Qur'an pada zaman Rasulullah saw?
Jawab: Imam Ali as, Mu'adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Ubai bin Ka'b dan Abu Zaid Zaid bin Nu'man.

Soal 60: Siapakah orang pertama yang mengarang tafsir Al-Qur'an?
Jawab: Sa'id bin Jubair.

Soal 61: Siapakah orang pertama yang mengumpulkan Al-Qur'an?
Jawab: Imam Ali as.

Soal 62: Apakah minuman terbaik yang disebutkan oleh Al-Qur'an?
Jawab: Air susu.

Soal 63: Apakah binatang terkecil yang disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Nyamuk.

Soal 64: Apakah malam terbaik menurut pandangan Al-Qur'an?
Jawab: Malam Lailatul Qadr.

Soal 65: Apakah cara terbaik untuk membaca Al-Qur'an?
Jawab: Tartil.

Soal 66: Apakah kitab-kitab samawi yang diturunkan pada bulan Ramadhan?
Jawab: Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan Shuhuf.

Soal 67: Buku apakah yang dikenal dengan sebutan Ukhtul Qur'an (Saudari Al-Qur'an)?
Jawab: Ash-Shahîfah as-Sajjâdiyah.

Soal 68: Siapakah di antara imam ma'shum as yang memiliki suara yang indah ketika membaca Al-Qur'an?
Jawab: Imam as-Sajjad as.

Soal 69: Surah apakah yang dikenal dengan sebutan "Jantung Al-Qur'an"?
Jawab: Surah Yasin.

Soal 70: Terletak di dalam surah apakah ayat Al-Qur'an yang paling pendek?
Jawab: Surah ar-Rahman, yaitu ayat yang berbunyi mudhâmmatân.

Soal 71: Apakah bulan yang terbaik menurut Al-Qur'an?
Jawab: Bulan Ramadhan.

Soal 72: Apakah ayat yang terpanjang di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Surah al-Baqarah ayat 282.

Soal 73: Terdapat di dalam surah manakan angka terbesar yang disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Angka 1000 di dalam surah ash-Shaffat ayat 137.

Soal 74: Kitab apakah yang dikenal dengan sebutan Akhul Qur'an (Saudara Al-Qur'an)?
Jawab: Nahjul Balaghah

Soal 75: Berapakah kitab samawi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: 6 kitab samawi, yaitu Injil, Taurat, Zabur, Shuhuf Ibrahim, Shuhuf Musa dan Al-Qur'an.

Soal 76: Apakah huruf yang lebih sering digunakan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Huruf alif.

Soal 77: Apakah huruf yang lebih jarang digunakan di dalam Al-Qur'an?
Jawab: Huruf zha'.

Soal 78: Apakah kalmat Al-Qur'an yang terpanjang dan terdapat dalam surah apa?
Jawab: Fa`asqoinâkumû h yang terdapat di dalam surah al-Hijr.

Soal 79: Berapakah jumlah huruf yang dimiliki oleh surah Al-Qur'an yang terpanjang?
Jawab: 25.500 huruf.

Soal 80: Berapakah jumlah huruf yang dimiliki oleh surah Al-Qur'an yang terpendek?
Jawab: 42 huruf.

Soal 81: Di manakah surah pertama Al-Qur'an diturunkan?
Jawab: Di Makkah.

Soal 82: Terletak di manakah ayat pertama yang memiliki sujud wajib?
Jawab: Surah as-Sajdah.

Soal 83: Apakah surah pertama yang dimulai dengan kata "qul"?
Jawab: Surah al-Ikhlash..

Soal 84: Apakah ayat pertama yang akan dibaca oleh Imam Mahdi as ketika beliau muncul kembali?
Jawab: Surah Hud ayat 86.

Soal 85: Surah apakah yang dkenal dengan sebutan Raihânatul Qur'an?
Jawab: Surah Yasin.

Soal 86: Surah manakah yang dinisbatkan kepada para malaikat?
Jawab: Surah Fathir.

Soal 87: Dalam kurun waktu berapa tahunkah surah-surah Makiyah diturunkan?
Jawab: 13 tahun.

Soal 88: Apakah hiasan Al-Qur'an?
Jawab: Suara yang indah.

Soal 89: Apakah musim semi Al-Qur'an?
Jawab: Bulan Ramadhan.

Soal 90: Apakah zikir terbaik?
Jawab: Membaca Al-Qur'an.

Soal 91: Ayat apakah yang diulangi sebanyak sepuluh kali di dalam surah al-Mursalat?
Jawab: Ayat wailun(y) yaumaidzin lil mukadzdzibîn.

Soal 92: Terletak di dalam surah manakah perintah untuk bershalawat kepada Rasulullah saw?
Jawab: Surah al-Ahzab ayat 56

Muhasabah dan renungan bersama
" wahai tuhan ku, aku tak layak kesyurgamu ...namun tak pula aku sanggup keNerakamu.........,kami lah hamba yang mengharap belas darimu ........Ya Allah jadikan lah kami
hamba2 mu yang bertaqwa......ampunkan dosa2 kami, kedua ibubapa kami, dosa semua umat2 islam yang masih hidup mahupun yang telah meninggal dunia…

Monday, December 5, 2011

KISAH : WAN DAUD BIN WAN PAHANG ( ORANG KAYA HAJI )

Pada tahun 1803M (1224H), Wan Pahang bin Tun Wok ( Wan Muhammad b. Tun Abdul Latif, Maharaja Perba Jelai I ) telah dikahwinkan oleh Sultan Johor-Linggi (Sultan Abdul Jalil) dengan Tok Meriam (Nama sebenar beliau mungkin Tun Mariam iaitu anak Daeng Kemboja dengan Tunku Fatimah). Hasil perkahwinan tersebut, antara tahun 1804 dan 1805 lahirlah seorang anak lelaki yang diberi nama Wan Daud b. Wan Pahang. Tinggallah beliau di Pahang untuk beberapa ketika.

Apabila beliau telah meningkat dewasa beliau telah dihantar ke Riau untuk mendalami ilmu agama daripada Imam Bonjor selama 20 tahun. Ini adalah sebagai persiapan menggantikan ayahanda beliau selaku Seri Maharaja Perba Jelai pemegang hukum syarak di samping Wan Ideris bin Tun Wok, Indera Mahajara Perba Jelai pemegang hukum adat. Pada penghujung tahun 1840-an atau awal tahun 1850-an, Wan Daud kembali dari Riau untuk menggantikan ayahanda beliau menjaga Kuala Kuantan. Semasa beliau di Kuala Kuantan, beliau telah menjadi Kepala Perang kepada 70 kepala tentera, beliau turut dikenali sebagai “Tok Daud 7 Lapis”. Beliau hidup sederhana walaupun memiliki lombong emas di Bukit Selingsing. Justeru sifat pemurah dan dermawan beliau terutama kepada mereka yang akan berlepas ke Tanah Suci Mekah, beliau diberi gelaran Orang Kaya Haji.

Di era 1850-an Pahang dilanda Perang Saudara antara Tun Ahmad dan Tun Mutahir atas pertelingkahan merebut jawatan Bendahara Siwa Raja selepas kemangkatan ayahanda mereka Bendahara Siwa Raja Tun Ali.

Pada penghujung tahun 1850-an, Perang Saudara antara Wan Ahmad (Tun Ahmad) dengan Wan Mutahir (Tun Mutahir) masih berlarutan. Wan Daud pada awalnya tidak menyertai perang berkenaan. Beliau menganggap bahawa perebutan jawatan berkenaan telah diselesaikan bersama Sultan Abu Bakar Johor apabila jawatan Bendahara Siwa Raja diserahkan kepada Wan Mutahir dengan syarat dilantik Wan Ahmad sebagai Bendahara Muda selepas beliau.

Wan Daud hanya menyertai perang pada penghujung 1850-an atau awal 1860-an apabila berlaku pembunuhan terhadap bapa saudara sepupu beliau iaitu Wan Embung bin Tun Muhammad bin Tun Abdul Latif oleh salah seorang pengikut Tun Mutahir. Kepala jenazah Wan Embung telah dipancung dan diwar-warkan sebagai penderhaka. Di samping itu, rakyat di Tanah Hulu didenda 4 mayam emas atau anak isteri dirampas dan dijadikan tebusan. Rentetan itu , Wan Daud telah menyebelahi pasukan Wan Ahmad yang turut disertai oleh pasukan bapa saudara beliau Wan Ideris bin Wan Muhammad (Tun Wok) dan sepupu beliau Wan Muhammad bin Wan Ideris yang ketika itu bergelar Orang Kaya Setia Muda.

Pada tahun 1863, Perang Saudara pun tamat di mana pihak Tun Ahmad telah memenangi perang berkenaan. Atas sumbangan beliau dalam perang berkenaan, pada jam 2.00 petang hari Ahad 16 Rejab 1280H bersamaan 27 Disember 1863, Wan Daud bin Wan Pahang diberi gelaran Maharaja Setia Raja dengan anugerah air Lipis cucur ke Lipis hingga ke puncak air meleleh melalui watikah kurnia Bendahara Siwa Raja. Perlantikan ini telah diperkenankan oleh Sultan Abu Bakar Johor.

Sekitar tahun 1860-an hingga 1880-an, Pihak Inggeris telah datang ke Pahang bertemu pembesar Tanah Ulu bagi mengadakan mesyuarat dan perbincangan untuk mendapatkan persetujuan bersama kompeni Inggeris. Antara pertemuan yang penting adalah pertemuan pembesar tanah ulu bersama Sir Hugh Charles Clifford di sekitar tahun 1880-an. Melalui mesyuarat tersebut, Wan Muhammad (bergelar Orang Kaya Setia Muda) yang mewakili bapa beliau Wan Ideris telah bersetuju menerima pencen setiap bulan. Manakala Wan Daud yang mewarisi pusaka ayahanda beliau tidak bersetuju menerima pencen tetapi menggantikannya dengan cukai. Inggeris membawa keputusan mesyuarat dan perbincangan ini ke England untuk pertimbangan dan persetujuan Inggeris.

Atas perintah Inggeris, Wan Daud turut mendaftarkan tanah-tanah yang diperlukan beliau seperti lombong emas, sawah, ladang, rumah kediaman, kampung halaman dan sebagainya. Menurut maklumat yang diterima, sebanyak 10 kawasan telah didaftar oleh beliau dan digerankan oleh pemerintah Inggeris.

Beliau turut membina rumah kediaman baru di Budu bagi menggantikan tapak rumah beliau di Kuala Lipis yang dicadangkan untuk dijadikan kepala Negeri Pahang. Dimaklumkan bahawa sekiranya kepala negeri ditukarkan ke tempat lain, maka hak pusaka di Kuala Lipis hendaklah dikembalikan kepada pewarisnya masing-masing. Beliau membina sebuah rumah baru di Kampong Tanjung Tualang, Budu yang dikenali sebagai Rumah Gedang.

Wan Daud juga dikatakan telah pergi bersama Tok Teh ke Johor menemui Sultan Abu Bakar di Istana Johor ( Muzium Negeri Johor Sekarang ) untuk menyerahkan surat persetujuan beliau dengan pihak Inggeris.

Apabila rumah berkenaan siap, beliau pulang ke Kuala Lipis untuk membuat persiapan berpindah ke rumah baru tersebut. Beliau meminta penduduk kampung untuk membantu beliau membawa segala kelengkapan, peralatan dan barangan beliau berpindah ke Budu. Peristiwa ini berlaku di sekitar penghujung tahun 1888 atau awal tahun 1889.

Tindakan mengumpul penduduk kampung ini telah digunakan untuk memfitnah beliau yang kononnya sedang mengumpul tentera dan penduduk kampung untuk menyerang Pekan. Kesempatan ini telah digunakan untuk membunuh Wan Daud Seri Maharaja Setia Raja yang kononnya atas arahan Baginda Sultan. Beliau difitnah sebagai gila, hilang akal, mengamuk dan mesti ditembak mati. Inilah yang dirakam oleh buku sejarah kita seperti yang diungkap dalam buku Sejarah Pahang karangan Haji Buyong b. Adil. Gugurlah beliau dengan tiga das tembakan. Pertama di buku lali, kedua di peha dan ketiga di dahi. Kisah sebenar berhubung punca dan alasan pembunuhan beliau tetap menjadi simpanan dan kenangan pahit waris keturunan ini.

Sebaik sahaja rebah, Wan Muhammad menerpa dan memangku beliau. Sebelum menghembuskan nafas yang terakhir, beliau sempat berpesan kepada Wan Muhammad, “sekiranya aku meninggal, janganlah engkau kuburkan aku di Bukit Betong, kuburkanlah aku berdekatan kubur guruku di Tanjung Rambai”. Sesudah melafazkan kata-kata tersebut, beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam usia lebih kurang 84 tahun.

Gugurlah seorang pahlawan yang setia kepada Raja dan sentiasa sedia membela agama, bangsa dan tanah air. Bersemadilah beliau di sana sebagaimana amanat sebelum kemangkatan beliau.

Sumber : Warisan Purba Site

Sunday, December 4, 2011

KISAH LUCU DAN PENGAJARAN: HANTARAN AL-QURAN


Jom bace kisah yang berbaur lucu tetapi ada pengajarannya nie...

Mukadimah~ Al-quran yang ada di pasaran sekarang ni indah-indah dan cantik-cantik belaka. Dari satu sudut ianya amat baik untuk menarik minat orang membeli seterusnya membaca dan menghayati isi ajarannya. Namun ada juga yang menjadikan Al-Quran yang cantik-cantik tersebut sebagai koleksi dan perhiasan semata.... amat mendukacitakan. Mungkin kisah ini wajar kita jadikan renungan bersama... sejauh mana kita menghayati al-Quran...

Bermulalah alkisahnya..

-Sayang, tengok nih. Cantiknya AlQuran nih. Warna keemasan. Sesuai untuk kita buat hantaran? Ujarnya Jamilah kepada Nabil..

Sini pun cantik juga. Warna unggu keemasan. Mana satu kita nak beli ni? Balas Nabil.

Mereka sedang asyik mencari bahan-bahan untuk dibuat hantaran.. Tinggal satu lagi yang masih dicari-cari iaitu Al Quran yang bakal dijadikan hantaran.

Tapi, yang ni lagi best, ada terjemahan arab lagi.. --> Jamilah.

Ala, awak bukan reti pun bahasa arab, jawab Nabil.. Tergelak Jamilah, Berbahagia rasanya dapat calon suami seperti Nabil. Prihatin gitu.

tibe2: - Apa yang saudara cari tu. Nampak seronok saya lihat? tegur pakcik berbaju putih. Jaluran baju ke bawah menampakkan lagi seri wajah seorang pakcik dalam lingkungan 40-an.

Oh, kami cari AlQuran. Nak buat hantaran. Maklumlah, nak bina masjid.. sengih Nabil. Jamilah ikut senyum tidak jauh dari situ..

Oh. Bagus lah. Adik selalu baca waktu bila?? Pakcik menyoal sambil tersenyum.

Errrr.. aa.. lama dah saya tak baca, pakcik? Teragak-agak Nabil menjawab. Jamilah sudah berada di sebelah rak yang lain.. ~ wahh pantasnya Jamilah :D


Kalau gitu, tak perlu lah beli Al Quran kalau sekadar hantaran. Kesian ALQuran. Itu bukan kitab hiasan, kan adik... tegur pakcik berhemah.

Alah, pakcik nih.. Kacau daun pulak urusan orang muda. Kami beli ni nak baca la... tiba-tiba Jamilah muncul dengan selamba jawapannya.

Oh, baguslah. Kalau begitu beli lah tafsir Ar-Rahman. Ada tafsiran lagi, cadang pakcik. Mukanya nampak seperti orang-orang ahli masjid.

Ala, besar lah pakcik. Kami nak pilih nih. Kiut... senyum Jamilah mengangkat bungkusan AlQuran warna unggu keemasan. Saiznya kecil.

Jangan lupa baca ya? pakcik dengan selamba sambil meninggalkan pasangan tersebut.



Jamilah mengumam geram pd pak cik tu sementara Nabil kelihatan serba salah. Mungkin terpukul dengan kata-kata seorang pakcik yang muncul secara tiba-tiba.


TIBANYA TARIKH PERNIKAHAN:

Hari yang dinantikan sudah tiba. Mereka sudah bersolek. Hari nan indah. Terlalu indah buat pasangan teruna dan dara yang bakal disatukan. Nabil dan Jamilah tidak sabar-sabar menantikan ucapan indah tersebut. Pak imam/tok kadi baru sahaja sampai...

Assalamualaikum semua? ucapan salam Pak Imam bergema.

Nabil terdiam melihat Pak Imam. Dirinya terkejut. Jantung bagai gugur serta merta. Mungkin tidak percaya apa yang dipandangnya dihadapan. Ahli-ahli keluarga berebut-rebut bersalaman dengan Pak Imam. Mukanya berseri-seri. Janggutnya putih. Jubah putih. Rambutnya ada yang berwarna putih.

Inikah pengantin hari ini?? tegur selamba Ustaz Saad.

Pak.. Ustaz.. kabar baik, pak... usta.. ustazz..? jawab Nabil mengigil. Jamilah juga terkebil-kebil melihat kelibat orang yang dikenali di kedai buku 2 bulan lalu.

Oh, sebelum tu, saya suka lar nak mendengar bacaan adik Nabil. Mudah-mudahan kita dapat mengambil manfaat dari bacaan pengantin, betul tak? Cadang Ustaz Saad. Kelihatan orang ramai mengiyakan. Maklumlah, ustaz Saad merupakan antara orang dikenali oleh ahli-ahli sebagai penceramah tetap setiap hari Khamis selepas maghrib.

Nabil menelan air liur. Baginya inilah saat paling menyeramkan bagi dirinya. Peluh membasahi baju melayu satin berwarna putih.

Ss.. su.. surah apa ustaz?? Nabil cuba mengagahkan diri. Jamilah masih melihat dari tepi tirai. Memegang kepalanya. Seperti mengagak perkara yang bakal berlaku...

Jangan risau, ayat yang mudah je. Baca 3 ayat Surah ArRa’d... kata ustaz Saad sambil menunjukkan baris giginya yang putih hasil bersugi setiap solat mengikut sunnah nabi.

Surah Ar Rad ?

Surah Ar Ra'd?

Apa benda ni? detik hati Nabil.


Bismilla hirrahmaa nirrahim.. ALL..MAA... RIII..!!? berlagu Nabil.

Kelihatan gemuruh satu rumah pengantin perempuan. Ada yang keluar dari rumah menahan gelak. Ada yang mengeluarkan air mata menahan kelucuan. Ada yang menggeleng-geleng kepala. Ibu bapa Jamilah merah padam wajahnya. Jamilah entah ke mana, mungkin berpura-pura ke tandas.

Baru ustaz tahu ada kalimah almari di dalam AL Quran. Adik Nabil, cara bacanya seperti begini : A’uzubillahiminnassya itaanirra jim.. Bismillahirrahmanir rahim.. ALIF.. LAMM.. MIMMM... RAA.... kedengaran suara gemersik Ustaz Saad. Orang ramai kelihatan ingin mendengar lebih banyak lagi alunan irama Al Qurannya.

Nabil berasa seperti kilat menyambar kepalanya.

Nabil, kamu jangan merendah-rendahkan kitab petunjuk iaitu AlQuran. Ianya hendaklah dibaca bukan sekadar dijadikan hantaran. Malah lebih malang perlakuan seperti ini seolah-olah menghina AL Qufran. Beli Al Quran kemudian menaruh di tempat-tempat tinggi seolah-olah ianya sudah cukup bagi seorang muslim? Tazkirah sudah bermula. Orang ramai memang senang cara penyampaian ustaz Saad.

Tinggi mana pun kamu belajar, tiada gunanya kitab yang tidak berubah ini tidak mampu kamu baca. Kitab ini pasti begini rupanya, ayatnya tetap sama, kedudukannya tidak sama. Malah, ketahuilah Allah akan menjaganya sehingga hari kiamat. Nabil, kalau kamu tahu orang-orang yang mengaku kitab Al Quran sebagai kitab petunjuk kemudian diabaikan dia pasti dilaknat oleh Al Quran itu sendiri.

Tetapi beruntungnya orang-orangnya memanfaatkan Al Quran setiap hari, membacanya, menghafalnya, mengamalkan menjadikan hati terlalu tenang walapun dia bukannya seorang yang tinggi pelajarannya, kaya hidupnya dan sebagainya..? penutup Ustaz Saad sudah dikagumi orang terutama yang mengikuti ceramahnya.

---------------------------------------------------------------------------
Hari semakin cepat berlalu.

Nabil sudah melalui hari-hari yang indah. Kitab AL QUran yang menjadi hantaran pertunangan sudah menjadi diari kehidupannya yang aktif setiap hari.

Nada msg berbunyi di telefon Nabil.. " Asssallammualaikum, Jangan lupa datang rumah ustaz malam nih. Kita belajar sama-sama. Jangan lupa bawa isteri sekali ya Nabil". SMS dari ustaz Saad tiba. Jamilah senyum disisi suaminya, Nabil...

Demikian al-kisahnya... :)


sumber http://saifunnizam.blogspot.com/

Thursday, December 1, 2011

Resepi Ikan Patin Masak Tempoyak





Temerloh, bila sebut nama temerloh sudah pasti ikan patin masak tempoyak lah yang dicari di sini.Inilah
 resepi yang paling special di temerloh ni.. tapi bagi anda yang pertama kali ingin mencuba berhati2 kerana ikan patin ini banayak jenis dan grednya.. dan harganya boleh mencecah RM80 – 150 untuk sekilo. Jadi tak mustahil jika anda makan seketul ikan patin harganya RM5-8 ..Bagi yang kali pertama eloklah bertanya terlebih dahulu samaada ikan patin tu pating sangkar ke patin original sungai.. yang ori tu memang mahal lah..

                               .
Ikan patin masak tempoyak ni rasanya sangat enak, masam dan pedas tu memang mengecurkan air liur korang yang membaca ni. Bukan korang je, tukang conteng ni pun sama. Air liur dah meleleh dah ni.. Hahahaha….

Ada macam-macam versi ikan patin masak tempoyak ni. Ada yang masak pakai cili padi dan ada yang masak pakai cili merah. Jadi, mungkin ada yang nak merasa masakan ni. Kat sini aku kasi kat korang resipi menakjubkan ini.. Resepi Ikan Patin masak tempoyak versi temerloh

Jom belajar macam mana nak masak patin ni…





Bahan-bahan utama
§  Seekor ikan patin (eloknya ikan patin sangkar) ikan disiang dan diperapkan dengan asam jawa dan limau nipis untuk hilangkan hanyir selama kira-kira 1 jam.
§  2 ulas kunyit hidup (bukan serbuk kunyit)
§  6 biji bawang kecil.
§  20 biji cili padi (bergantung pada suka pedas mana ya)
§  2 senduk tempoyak
§  1 ikat daun kesum
§  2 ikat bunga kantan ( yang guna untuk masak laksa tu)
§  sedikit asam keping
§  air
§  garam secukup rasa
§  gula (jika perlu dan jika suka)

Cara memasaknya
Kunyit hidup, bawang kecil dan cili padi ditumbuk halus dan digaulkan dengan tempoyak tadi. Masukkan ke dalam periuk yang bersama air. Lepas tu kacau sehingga rasa dan masukkan asam keping. Letak di atas api dan biarkan selama kira-kira 3 minit.  Masukkan ikan yang dibersihkan tadi, masukkan bunga kantan dan daun kesum.
Masukkan garam secukup rasa, adjustlah kalau takut pedas dengan mengurangkan jumlah cili tadi. Kalau terlajak, adjust dengan meletakkan sedikit gula ok…

Cadangan Hidangan
Ini kalau makan dengan nasi putih lepas tu ada plak sambal belacan ke sup panas.. Memang best laaa… So.. apa salahnya cuba ya tak??

p/s : selamat menjamu selera.

Tuesday, November 22, 2011

tahniah Harimau Muda juara bola sepak sukan Sea di Jakarta, ayuh mengaum!!!aummmmmmm!!


Assalamualaikum.....

Sekalung tahniah diucapkan buat pasukan bola sepak Malaysia bawah 23 tahun yang berjaya mempertahankan pingat emas Sukan Sea di Gelora Bung Karno ....sebagai rakyat Malaysia yang sentiasa sokong perkembangan bola sepak negara sudah pasti aku turut gembira...



Sea Games
para pemain meraikan kemenangan..

walaupun permainan malam tadi berkesudahan dengan penalti sebab skor masih 1-1 walaupun dah diberi masa tambahan, namun kecekapan KFCM , Khairul Fahmi Che Mat a.k.a apex dan beberapa pemain lagi berjaya memberikan kejayaan pada Malaysia...kita menang dengan 5-4 pada saat penalti..

kalau dilihat pada perlawanan memang agak sengit dengan kedua-dua pasukan saling mengasak dan cuba untuk menggegarkan gawang gol...ada juga beberapa peluang dan cubaan yang tidak dapat disudahkan, termasuk juga 'offside' yang berlaku ke atas kedua-dua pasukan Malaysia dan Indonesia.

apa yang best bila JAK FM, Jakarta FM telah memainkan lagu-lagu Malaysia hari ni di radio mereka.. diorang sebenarnya dah buat bet, kalau Malaysia memang bola sepak malam tadi, Jak fm akan pasang lagu Malaysia seharian..ini diambil dari website rasmi 101jakfm :)


Kalau ditaruhan pertama Jak vs Hitz muterin lagu Malaysianya Cuma 4 jam di jam ROTI, kali ini taruhannya adalah seharian penuh! Kalau Indonesia menang, lagu-lagu Indonesia akan diputar seharian penuh di Hitz FM plus, mereka akan pakai Jersey Indonesia, sebaliknya kalau Indonesia kalah, kita harus memutarkan lagu Malaysia seharian penuh dan memakai Jersey Malaysia.



Dan hasil skor 5-4 Malaysia – Indonesia membuat kami dengan sportif harus menjalankan taruhan kami.


We had so much fun on the air, we know it was a bit crazy, but a bet is a bet right?! Karena Jak FM sportif banget menurut mereka, dan disaat bersamaan twitter dan facebook juga penuh dengan dukungan baik dari Indonesia dan pendengar dari Malaysia, it’s proven that Music really unites the two countries!



Dengan ini kita bisa melihat juga kalau Indonesia dan Malaysia bisa bersahabat. Banyak pro dan kontra memang, tapi yang kita lakukan sepenuhnya untuk mendukung Garuda. To be a champion we always have to fight another round!

gud job.. cmni lah yg dikatakan manusia dipegang pada jnjinya...





Thursday, November 17, 2011

Imam Abu Hanifah dan pendakyah Yahudi





“Pada suatu ketika, kota Baghdad didatangi oleh seorang pendakyah Yahudi bernama Dahri. Kedatangannya mencetuskan kegemparan dikalangan umat Islam. Dahri cuba merosakkan pegangan umat Islam dengan membahaskan soal-soal yang berhubung kait denngan ketuhanan. Dicabarnya para ulama Baghdad untuk berdebat dengannya.

Setiap kali cabarannya disahut, hujah-hujah Dahri tidak pernah dapat dipatahkan sehingga akhirnya tidak ada lagi ulama Baghdad dan ulama-ulama disekitarnya yang sanggup berhadapan dengannya. Dari kejadiannya ini, tahulah Khalifah bahawa Baghdad sudah ketiadaan ulama yang benar-benar berwibawa dan tinggi ketaqwaannya.

Lalu Khalifah memerintahkan beberapa orang menteri meninjau ke daerah lain, kalau-kalau masih ada ulama yang boleh dibawa berdepan dengan Dahri. Akhirnnya wakil Khalifah menemui Imam Hammad bin Abi Sulaimann Al-Asy ari, seorang ulama yang tidak kurang juga ketokohannya.

Khalifah memerintahkan supaya hari perdebatan antara Imam Hammad dan Dahri disegerakan. Dan majlis bersejarah itu mesti dibuat di Masjid Jamek di tengah-tengah kota Baghdad. Sehari sebelum pertemuan itu lagi, Masjid Jamek telah penuh sesak dengan orang ramai. Masing-masng menaruh harapan agar Imam Hammad berjaya menumbangkan Dahri kerana beliaulah satu-satunya ulama yang diharapkan.

“Subhanallah. … Subhanallah …. Walahaulawala quwwata illa billahi aliyyil azim….!” Lidah Imam Hammad terus melafazkan kalimat mensucikan segala tohmahan yang tidak layak bagi Zat yang Maha Agung. Dia beristighfar terus. Rasanya dah tidak sanggup telinganya menadah bermacam tohmahan yang dilemparkan oleh Dahri yang biadab dan matarialis itu. Mempertikaikan KeEsaan Allah SWT bukanlah perkara kecil dalam Islam. Ini kes berat! Hatinya cukup pedih. Roh ketauhidannya bergelora. Mahu rasanya dipenngal leher si Dahri yang angkuh itu di depan ribuan mata yanng turut hadir dalam majlis itu.

Keesokannya, pagi-pagi lagi muncul Abu Hanifah, murid Imam Hammad yang paling rapat dan yang paling disayanginya. Namanya yang sebenar ialah Nu’ man, yang ketika itu usiannya masih lagi remaja. Bila ternampak keadaan gurunya itu, Abu Hanifah pun bertanya untuk mendapat kepastian. Lalu Imam Hammad menceritakan keadaan yang sebenar. Dalam pada itu teringat Hammad akan mimpinya malam tadi, lalu dikhabarkan kepada muridnya itu. Abu Hanifah mendengarnya dengan penuh khusyuk.

“…Aku bermimpi ada sebuah dusun yang amat luas lagi indah. Di sana kulihat ada sepohon kayu yand rendang dan lebat buahnya. Tiba-tiba, di situ keluar seekor khinzir dari hujung sebuah kampung. Lalu habis dimakannya buah-buahan yang masak ranum dari pokok itu. Hingga ke daun dan dahan-dahannya habis ditutuh.Yang tinggal cuma batangnya sahaja.Dalam pada itu juga keluar seekor harimau daripada umbi pohon rendang tadi lalu menerkam khinzir itu dengan gigi dan kukunya yang tajam.Lalu,khinzir tadi mati disitu juga.”

Hammad termenung seketika. Kekalutan pemikiran yang telah dicetuskan Dahri, yang boleh menggugat pegangan aqidah umat ini,tidak boleh di biarkan. Mesti dihapuskan segera. Wajahnya yang tenang bagai air sungai yang mengalir jernih, masih nampak bercahaya walau di saat sebegitu genting. Satu kelebihan Abu Hanifah ialah beliau juga dikurniakan Allah ilmu menta’bir mimpi, sebagai mana nabi Allah Yusuf. Pada pengamatannya juga, mimpi tersebut akan memberi petanda baik bahawa si Dahri pasti akan menerima padahnya nanti. Dan setelah mendapat keizinan gurunya, dia pun cuba mentafsirnya:

” Apa yang tuan lihat dalam mimpi tuan sebagai dusun yang luas lagi indah itu adalah tamsilan kepada agama Islam kita. Pokok yang berbuah lebat itu adalah tamsilan kepada sekalian ulamannya. Manakala sepohon kayu yang masih tinggal itu adalah tuan sendiri. Dan khinzir yang tiba-tiba muncul dan merosakkan pohon tersebut ialah si Dahri. Manakala harimau yang keluar lalu membunuh khinzir tadi… adalah saya…” jelas Abu Hanifah.

Beliau juga memohon izin untuk membantu gurunya berdepan dengan si Dahri. Betapa gembiranya hati Iman Hammad bila tercetusnya hasrat itu dari hati muridnya sendiri. Maka berngkatlah ilmuan budak itu bersama gurunya untuk pergi ke Masjid Jamek di mana majlis dialog akan diadakan yang dihadiri oleh orang ramai dan Khalifah. Seperti biasanya, sebelum menyampaikan dakyahnya, Dahri akan mencabar dan memperleceh- lecehkan ulama dengan bersuara lantang dari atas pentas.

” Hai Dahri, apalah yang digusarkan. Orang yang mengetahuinya pasti menjawabnya!” Tiba-tiba suara Abu Hanifah memeranjatkan Dahri dan menyentakkan kaum Muslimin yang hadir. Dahri sendiri terkejut. Matanya memandang tajam mata Abu Hanifah.

” Siapa kamu hai anak muda? Berani sungguh menyahut cabaranku… Sedangkan ulama yang hebat-hebat, yang berserban dan berjubah labuh telah ku kalahkan…!” Lantang suara Dahri membidas Abu Hanifah.

” Wahai Dahri,” balas Abu Hanifah,” sesungguhnya Allah tidak mengurniakan kemuliaaan dan kebesaran itu pada serban atau jubah yang labuh. Tetapi Allah mengurniakan kemuliaan kepada orang-orang yang berilmu dan bertaqwa.” Abu Hanifah lalu membacakan sebuah firman Allah SWT yang bermaksud:

” Allah telah meninggikan darjat orang beriman dan berilmu antara kamu beberapa darjat.” (Al-Mujadalah : 11 )


Geram rasanya hati Dahri mendengarnya kepetahan lidah pemuda ini berhujah. Maka berlangsunglah majlis dialog.perdebatan antara Abu Hanifah dengan tokoh Ad- dahriayyah, yang terkenal dengan pemikiran materialisdan atheisnya itu,berlangsung dengan mendebarkan.

“Benarkah Allah itu wujud?,” soal Dahri memulakan majlis dialognya.

“Bahkan Allah memang wujud,” tegas Abu Hanifah.

“Kalau Allah maujud (wujud), di manakah tempatnya..? ?” Suara Dahri semakin meninggi.

“Allah tetap wujud tetapi dia tidak bertempat!” jelas Abu Hanifah.

“Hairan, kau kata Allah itu wujud, tetapi tidak bertempat pula…?” bantah Dahri sambil melemparkan senyuman sinisnya kepada hadirin.

“Ah, itu senang sahaja wahai Dahri. Cuba kau lihat pada dirimu sendiri. Bukankah pada dirimu itu ada nyawa…” Abu Hanifah mula berhujah. Orang ramai mula memerhatikan gaya ilmuan muda ini berpidato dengan penuh minat.

“Bahkan, memang aku ada nyawa, dan memang setiap makhluk yang bernafas itu ada nyawa…!” sahut Dahri.

“Tetapi adakah kau tahu di manakah letaknya nyawa atau rohmu itu…? Dikepalakah, diperutkah atau adakah dihujung tapak kakimu..?” Terserentak Dahri seketika. Orang ramai mula berbisik-bisik sesama sendiri. Setelah itu Abu Hanifah mengambil pula segelas susu lalu ditunjukkan pada Dahri, seraya berkata: ” Adakah dalam air susu ini ada terkandung lemak…?”

Pantas Dahri menjawab, “Ya, bahkan!”

Abu Hanifah bertanya lagi, “Kalau begitu dimanakah lemak itu berada…? Di bahagian atasnyakah atau dibawahkah.. .?” Sekali lagi Dahri terserentak, tidak mampu menjawab pertanyaan Abu Hanifah yang petah itu. “Untuk mencari dimanakah beradanya roh dalam jasad dan tersisip dimanakah kandungan lemak dalam air susu ini pun kita tidak upaya, masakan pula kita dapat menjangkau dimanakah beradanya Zat Allah SWT di alam maya ini? Zat yang telah mencipta dan mentadbir seluruh alam ini termasuk roh dan akal dangkal kita ini, pun ciptaan-Nya, yang tunduk dan patuh di bawah urusan tadbir kerajaan-Nya Yang Maha Agung…!” Suasana menjadi agak bingar. Dahri terpaku di kerusi. Terbungkam lidahnya. Merah mukanya. Kesabarannya mula terburai. Bila keadaan agak reda, Dahri membentangkan soalan.


“Hai anak muda! Apakah yang wujud sebelum Allah. Dan apa pula yang muncul selepas Dia nanti…” Semua mata tertumpu pada Abu Hanifah, murid Imam Hammad yang pintar ini.
“Wahai Dahri! Tidak ada suatu pun yang wujud sebelum Allah Taala dan tidak ada sesuatu jua yang akan muncul selepas-Nya. Allah SWT tetap Qadim dan Azali. Dialah yanng Awal dan Dialah yang Akhir”, tegas Abu Hanifah, ringkas tapi padat.

“Pelik sungguh! Mana mungkin begitu….Tuhan Wujud tanpa ada permulaan Nya? Dan mana mungkin Dia pula yang terakhir tanpa ada lagi yang selepas Nya….?” Dahri cuba berdalih dengan minda logiknya.

Dengan tersenyum Abu Hanifah menjelaskan, “Ya! Dalilnya ada pada diri kamu sendiri. Cuba kau lihat pada ibu jari mu itu. Jari apakah yang kau nampak berada sebelum jari ini..?” Sambil menuding ibu jarinya ke langit. Dan beberapa hadirin turut berbuat demikian. “Dan pada jari manis kau itu, ada lagikah jari yang selepasnya.. .” Dahri membelek-belek jarinya. Tidak terfikir dia persoalan yang sekecil itu yang diambil oleh Abu Hanifah. “Jadi…! Kalaulah pada jari kita yang kecil ini pun, tidak mampu kita fikir, apatah lagi Allah SWT Zat Yang Maha Agung itu, yang tiada suatu pun yang mendahului-Nya dan tiada sesuatu yang kemudian selepas-Nya.”

Sekali lagi Dahri tercengang. Bungkam. Namun masih tidak berputus asa untuk mematahkan hujah anak muda yang telah memalukannya di khalayak ramai. Khalifah memerhatikan sahaja gelagat Dahri dengan penuh tanda tanya. Dahri berfikir seketika, mencari jalan, mencari idea. Semacam suatu ilham baru telah menyuntik mindanya, iapun tersenyum. Hati Dahri bergelodak bagai air tengah menggelegak.

“Ini soalan yang terakhir buat mu, hai.. budak mentah!” Sengaja Dahri mengeraskan suaranya agar rasa malunya itu terperosok.

“Allah itu ada, kata mu. Ha! apakah pekerjaan Tuhan mu ketika ini ?” Soalan tersebut membuat Abu Hanifah tersenyum riang.

“Ini soalan yang sungguh menarik. Jadi kenalah dijawab dari tempat yang tinggi supaya dapat didengar oleh semua orang,” Katanya. Pemuda ideologi Ad- Dahriyyun yang sedari tadi mentalitinya dicabar terus, berjalan turun meninggalkan mimbar masjid Jamek, memberi tempat untuk Abu Hanifah:

“Wahai sekelian manusia. Ketahuilah bahawa kerja Allah ketika ini ialah menggugurkan yang bathil sebagaimana Dahri yang berada di atas mimbar, diturunkan Allah ke bawah mimbar. Dan Allah juga telah menaikkan yang hak sebagaimana aku, yang berada di sana, telah dinaikkan ke atas mimbar Masjid Jamek ini… !”

Bagai halilintar, hujah Abu Hanifah menerjah ke dua-dua pipi Dahri. Seiring dengan itu bergemalah pekikan takbir dari orang ramai. Mereka memuji-muji kewibawaan Abu Hanifah yang telah berjaya menyelamatkan maruah Islam dari lidah Dahri yang sesat lagi menyesatkan itu. Sehingga ke hari ini, nama Imam Abu Hanifah terus dikenali keserata dunia sebagai seorang Fuqaha dan salah seorang daripada Imam Mujtahid Mutlak yang empat. Kemunculan Mazhab Hanafi dalam fiqh Syar’iyyah, juga mengambil sempena nama ulama ini.

Semoga bermanfaat... InsyaAllah. - anis 

crdt: Lurim.blogspot.com